Langsung ke konten utama

Prak 11 - Test Drive Motion Capture System

Ahmad Ryan Niko R.

4103171015

1. Tujuan

Mahasiswa mampu membuat animasi 3D menggunakan motion capture system.

2. Alat

  1. OptiTrack
  2. Motive Body

3. Bahan

- tanpa bahan

4. Dasar Teori

   Motion capture adalah teknologi yang merekam pergerakan secara realistis                    (nyata) dari model manusia ke dalam dunia digital dua dimensi atau tiga dimensi.                  Motion capture ini dibantu oleh software perekaman gerakan sekaligus pengolahan              karakter dan digunakan dalam industri film atau animasi.

    Di dalam pembuatan film, motion capture berarti merekam aksi dari aktor manusia        untuk menganimasi karakter digital ke model animasi komputer dua dimensi atau tiga            dimensi, termasuk wajah dan jari-jari atau penangkapan ekspresi yang halus, kegiatan          ini biasa dikatakan sebagai performance capture.
    
    Ada dua tipe motion capture yang dikenal dan sering digunakan, yaitu Optical              Motion Capture Systems dan Non-Optical Motion Capture Systems.





optical motion capture 3
1. Optical Motion Capture Systems
    Optical motion capture adalah tipe motion capture yang mengambil gerakan optik 
    menggunakan beberapa kamera khusus. Kamera-kamera tersebut dipasang di 
    beberapa tempat untuk membaca gerakan objeknya dan mengubahnya menjadi 
    model tiga dimensi atau mengubah gerakan objek menjadi bentuk digital. 
    Kelebihannya, aktor dapat bebas bergerak karena alat (baju sensor) yang 
    digunakan ringan. Kekurangannya, biaya yang lebih mahal dan rentan terhadap 
    gangguan cahaya.


    Optical Motion Capture Systems ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:



optical 4
    a.  Marker Motion Capture Systems
         Sistem penangkapan gerakan Marker adalah teknologi pelacakan gerak, di                            mana aktor menggunakan setelan dengan teknologi reflektif built-in. Cara 
         kerjanya, aktor bergerak dengan posisi penanda yang ditetapkan oleh kamera 
         hingga sampai ke komputer lalu dirangkum dalam satu model tiga dimensi.




optical
     b. Markerless Motion Capture Systems

         Teknologi menangkap gerakan tanpa memerlukan sensor. Setelan khusus ini                        didasarkan pada teknologi komputer dan pengenalan pola. Siluet aktor                                  diperiksa oleh beberapa kamera dari berbagai sudut pandang. Pelacakan                              dilakukan menggunakan kamera biasa, atau kamera web, dan komputer 
         pribadi. Aktor bisa mengenakan pakaian biasa, yang memungkinkan 
         melakukan gerakan yang rumit, seperti jatuh atau melompat, tanpa risiko 
         merusak sensor. Terkadang tidak diperlukan peralatan khusus, pencahayaan, 
         dan ruang.

  2. Non-optical Motion Capture Systems
               Sistem penangkapan gerak non-optik dipisahkan menurut jenis sensor. 
      Dalam Non-optical Motion Capture System ada 3 jenis sensor, yaitu




intertial motion capture
      a. Inersia Motion Sensors
          Sistem inersia menggunakan sensor inersia, termasuk giroskop miniature 
          yang terletak di tubuh aktor atau magnet di sistem mocap lainnya. Data dari 
          sensor ditransfer ke komputer, di mana mereka diproses dan dicatat. Sistem  
          ini tidak hanya menentukan posisi sensor tetapi juga sudut kemiringannya. 
          Sistem inersia hanya digunakan untuk pelacakan gerakan, mereka tidak dapat 
          menangkap ekspresi wajah. Misalnya, jika seseorang bergerak, gerakan 
          tangannya tertangkap dengan baik. Optik atau magnetik, diperlukan untuk 
          menentukan posisi aktor. Kamu harus memasang pengontrol tambahan untuk 
          aktor dan menghubungkannya dengan penanda magnet. Semakin lama 
          sistem inersia digunakan, semakin banyak titik lacak. Biasanya,  
          penyimpangan terjadi setelah  3 menit.

      b. Mechanical Motion Sensors
          Mechanical Motion Sensors diletakkan pada aktor yang mengulangi semua  
          gerakannya. Di komputer, data ditransmisikan mengikuti gerakan. Sistem 
          sensor gerak mekanis berbentuk kabel dan nirkabel. Jenis pertama yang  
          disediakan oleh mocap-skeleton dengan controller tambahan, melekat pada 
          aktor dan terhubung ke sensor. Dalam hal ini, kabel yang membentang dari 
          kerangka sangat membatasi gerakan aktor. Dibandingkan sensor inersia atau 
          sensor gerak optik, sistem penangkapan gerak mekanis nirkabel 
          memungkinkan pengukuran gerakan langsung, yang berarti objek dapat  
          bergerak lebih bebas dalam lingkungan yang besar, terlepas dari sistem 
          kamera pusat atau cahaya reflektif. Kekurangannya, tidak ada gerakan 
          realistis, sensor membuat kebisingan dan posisi absolut tidak diketahui tetapi 
          dihitung dari rotasi.






magnetic motion capture
                 c. Magnetic Sensors
          Sistem penangkapan gerak magnetik adalah pemanfaatan sensor pada tubuh.                       Sensor-sensor ini dikirim ke unit kontrol elektronik yang menghubungkan ke   
          lokasi lalu dilaporkan ke lapangan. Unit yang dikontrol secara elektronik ini 
          terhubung dengan komputer dan driver perangkat lunak untuk mewakili posisi 
          dalam ruang 3D. Sensor ini menunjukkan informasi posisi dan rotasi penanda. 
          Kelebihannya, ruang kerja yang lebih kecil, posisi yang real, rotasi diukur 
          secara mutlak, relatif lebih murah daripada optik. Kekuranganya, sulit untuk 
          dipindahkan, banyaknya kabel pada tubuh, jangkauan gerak yang terbatas, 
          distorsi magnetik terjadi ketika jarak bertambah, rawan gangguan dari medan 
          magnet.

                     Nah, itu dia sekilas pengertian seputar Motion Capture dan tipe-tipe yang 
dikenal dan biasa digunakan. Meski terbilang sulit dalam pengerjaannya, teknologi 
motion capture tetap menjadi pilihan indsutri kreatif saat ini, karena hasilnya bisa 
didapatkan secara langsung tanpa harus menunggu lama, biaya produksinya 
terbilang lebih murah, dan yang terpenting dapat menghasilkan data animasi yang 
lebih banyak dibandingkan menggunakan cara tradisional.



5. Tugas Praktikum

Buatlah animasi menggunakan motion capture system. 


6. Petunjuk Praktikum

1. Gunakan OptiTrack untuk membuat animasi 
     2. Kerjakan secara individu atau kelompok 
     3. Tuliskan hasil mencoba dalam laporan praktikum

7. Hasil Praktikum


1. Pertama melakukan kalibrasi kepada 16 kamera yang akan digunakan untuk
melakukan motion capture. Hingga warna pada masing-masing lampu berubah
warna.
2. Alat yang digunakan untuk mengkalibrasi menggunakan alat yang seperti huruf T
dengan ditempeli beberapa marker putih bulat kecil di sebagian sisinya, selain itu
juga menggunakan alat yang berbentuk untuk mengkalibrasi axis.





3. Model yang akan direkam motion-nya dipakaikan baju ketat khusus agar bisa
ditempeli beberapa marker putih bulat kecil. Diusahakan agar tidak ada lipatan pada
baju yang digunakan model.







Gambar di bawah sebelum marker memenuhi jumlah yang telah ditentukan. Di sana terlihat masih berjumlah 8 buah marker yang telah terpasang. Padahal ada 37 marker yang diinginkan


Gambar di bawah, ditampilkan bahwa jumlah marker yang terpasang telah memenuhi yang diinginkan


4. Menancapkan marker putih pada baju khusus pada posisi dan jumlah yang telah
ditentukan.




5. Tampilan motion yang ditangkap oleh 16 kamera.










8. Kesimpulan

a) Sebelum melakukan capture pada gerakan harap di kalibrasi dulu alat yang akan digunakan.
b) Diusahakan menggunakan baju yang pas pada model yang akan diambil motionnya serta
minimalisir lipatan pada baju yang digunakan.
c) Hal yang paling penting adalah ketika menempelkan marker ke badan model. Posisinya harus sesuai seperti yang telah dirampilkan pada apps terutama ketika menempelkan markerk yg merah karena itu posisinya harus tepat. Jika posisinya salah maka marker tidak akan terdeteksi pada layar dan tidak akan berjalan mengikuti model.
d) Masih belum tahu caranya memasukkan motion yang direkam ke aplikasi cinema 4d mungkin
karena praktikum belum selesai sebab terbatasi oleh jam pelajaran.

9. Referensi


https://idseducation.com/articles/mengenal-teknologi-motion-capture-beserta-tipe-tipenya/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 PRINSIP ANIMASI

Staging Staging  adalah tahap pengaturan suatu set adegan, posisi kamera atau pose suatu karakter sehingga adegan tersebut menjadi mudah di mengerti oleh penonton. Staging yang baik akan dapat dengan jelas mengkomunikasikan pada penonton mengenai cerita yang ingin disampaikan dari adegan tertentu. Straight Ahead and Pose to Pose Straight ahead action  merupakan pendekatan menciptakan gerakan secara berkesinambungan mulai dari awal tanpa banyak perencanaan akan menjadi seperti apa akhir gerakannya nanti. Gerakan – gerakan yang diciptakan bisa merupakan ide yang spontan serta kreatif dan muncul seiring dengan proses pembuatan gerakan yang dilakukan secara berkesinambungan. Pose to Pose  dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu pose – pose seperti apa yang akan dimiliki oleh karakter yang akan dianimasikan pada suatu adegan. Setelah menentukan pose-pose yang akan digunakan, baru dilakukan penghubungan gerakan antar pose yang ada. Metode ini menawarkan perencanaan & kejelasan dalam

Prak 10 - Prototype

1.     TUJUAN Memahami prototype design thinking dalam video. 2.     ALAT Laptop, buku catatan, bulpen, alat komunikasi, internet, smartphone. 3.     BAHAN     : Film Finding Dory.         4.     DASAR TEORI 1. Prototype Tim desain sekarang akan menghasilkan sejumlah versi produk atau fitur spesifik yang tidak mahal dan mudah ditemukan di dalam produk, sehingga mereka dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototip dapat dibagi dan diuji di dalam tim itu sendiri, di departemen lain, atau pada sekelompok kecil orang di luar tim desain. Ini adalah fase percobaan, dan tujuannya adalah untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama. Solusi diimplementasikan dalam prototipe dan, satu per satu, mereka diselidiki dan diterima, diperbaiki dan diperiksa ulang, atau ditolak berdasarkan pengalaman pengguna. Pada akhir tahap ini, tim desain akan memiliki gagasan yang lebih baik mengenai kendala